Sugito juga mengingatkan pentingnya pelibatan masyarakat lokal dalam pelaksanaan program. “Kita melibatkan Puskesmas, Dinas Kesehatan, serta tenaga ahli untuk memastikan program ini tidak hanya meningkatkan gizi anak, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat desa,” katanya.
Selain memastikan aspek gizi, Sugito meminta perhatian pada edukasi kebiasaan baik, seperti mencuci tangan sebelum makan dan penggunaan alat makan yang benar. Ia berharap program ini tidak hanya berdampak pada kesehatan anak-anak, tetapi juga meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat secara luas.
Sementara itu, Pj Bupati Bangka, M. Haris, menyatakan optimisme terhadap program ini. “Simulasi makan bergizi gratis ini akan dilakukan empat kali untuk mendapatkan evaluasi terbaik. Kami ingin program ini nantinya berjalan optimal dan memberikan dampak positif, termasuk dalam penyediaan bahan baku dan tenaga kerja di desa,” ungkap Haris.
Haris menambahkan bahwa program ini berpotensi membawa manfaat jangka panjang, terutama bagi desa-desa yang terlibat dalam penyediaan makanan bergizi.
“Melalui simulasi ini, diharapkan pemerintah daerah dapat menemukan skema terbaik yang efisien dan efektif untuk diterapkan di seluruh Kepulauan Bangka Belitung, sejalan dengan program nasional,” pungkasnya.