Tak hanya itu, Pemkot juga diminta melibatkan masyarakat dan pelaku usaha lokal dalam penyediaan bahan pangan.
“Hal ini agar manfaat ekonomi dari program tersebut dapat dirasakan langsung oleh warga setempat,” tuturnya.
Sementara itu, mewakili Pj Wali Kota Pangkalpinang, Asisten Administrasi Umum Agusfendi mengatakan Pemkot telah menyiapkan tiga titik lahan, salah satunya di kawasan Teluk Bayur. Lokasi ini sedang dipastikan kelayakannya sesuai ketentuan.
“Kami berharap semua titik yang dipersiapkan memenuhi persyaratan teknis dan aturan. Suplai bahan makanan juga akan melibatkan pelaku usaha lokal di bidang bahan pokok,” kata Agusfendi.
Data Pemkot Pangkalpinang mencatat, program ini menargetkan sekitar 11.563 siswa SMP dari 10 SMP Negeri dan 20 MTs Negeri maupun swasta. Secara total, jumlah penerima manfaat untuk jenjang SD dan SMP mencapai sekitar 26.400 siswa.
“Untuk ibu hamil jumlahnya sekitar 36 ribu orang. Data ini penting untuk memastikan ketersediaan suplai dan kelancaran distribusi bantuan gizi,” tambahnya.
Pemkot Pangkalpinang berharap program ini dapat meningkatkan kesehatan generasi muda sekaligus memperkuat keterlibatan masyarakat dalam mendukung pemenuhan gizi di wilayah tersebut.
“Kami berharap program ini dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi anak dan ibu hamil secara berkelanjutan, sekaligus mendorong keterlibatan aktif masyarakat untuk mendukung kesehatan generasi muda,” pungkasnya. (*)