“Bantuan ini bentuk nyata kehadiran negara dalam menjaga dapur masyarakat tetap menyala. Harapannya, masyarakat bisa terbantu di tengah kondisi harga pangan yang cukup tinggi,” ujar Juhaini saat ditemui usai kegiatan pembagian beras.
Sementara itu, pihak Bulog yang bertugas dalam pendistribusian menegaskan bahwa kualitas beras yang diberikan kepada warga adalah beras medium yang layak konsumsi.
Koordinator Penyaluran Beras dari PT Bulog, Amat Fahmi, mengatakan bahwa jumlah penerima bantuan tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Namun, penurunan tersebut justru menjadi indikator positif.
“Data dari Dinas Sosial menunjukkan bahwa angka kemiskinan di Kota Pangkalpinang menurun, sehingga jumlah penerima bantuan juga ikut berkurang. Artinya, program penanggulangan kemiskinan mulai menunjukkan hasil,” kata Fahmi.
Penyaluran bantuan pangan ini disambut antusias oleh masyarakat. Salah satu warga Kelurahan Selindung, Siti (45), mengaku bersyukur atas bantuan tersebut.
“Sekarang harga beras mahal, jadi bantuan ini sangat berarti bagi kami. Terima kasih kepada pemerintah,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Selain berfungsi sebagai penyangga kebutuhan pangan harian, program ini juga memiliki nilai strategis dalam upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas pasar dan memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat di tengah situasi global yang tidak menentu.
Pihak panitia penyelenggara berharap bantuan pangan seperti ini dapat terus berlanjut, tidak hanya dalam bentuk responsif terhadap gejolak harga, tetapi juga sebagai upaya preventif untuk memperbaiki tata kelola distribusi pangan dan memperkuat sistem logistik nasional.
“Ini adalah langkah konkret pemerintah. Tidak hanya memberi makan untuk hari ini, tetapi juga menanam benih harapan untuk masa depan,” ujar salah satu perwakilan panitia saat memberikan sambutan.
Dengan hadirnya program ini, pemerintah ingin menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah urusan bersama.
Pemerintah hadir dengan bantuan dan sistem distribusi, sementara masyarakat diharapkan bisa bijak dalam konsumsi dan terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya solidaritas sosial.
Langkah kecil seperti penyaluran beras ini, jika dilakukan secara konsisten, dapat menjadi pondasi kokoh untuk menghadapi tantangan ekonomi yang lebih besar di masa depan. (*)