“Karena tempat seperti barang bekas atau wadah tampung air yang ada di sekeliling tempat tinggal menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk DBD. Setidaknya dengan cara itu jauh lebih efektif dalam pemberantasan DBD ketimbang melakukan fogging, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa namun tidak dengan jentik nyamuk,” jelasnya.
Selain menerapkan PHBS, upaya selanjutnya dalam pencegahan DBD juga bisa dilakukan dengan cara menerapkan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik). Setiap rumah dapat memeriksa tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk tanpa menunggu kader atau petugas yang datang.
“Kita harus memulai dari rumah sendiri untuk menjadi Jumantik, sehingga keluarga dan rumah kita aman serta lingkungan dan tetangga kita juga dapat meniru hingga menerapkan hal yang sama menjadi Jumantik,” katanya.
Ia juga meminta masyarakat untuk mengoptimalkan kegiatan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan cara melakukan 3M plus, yaitu menguras, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Sedangkan plus yang dimaksud yaitu menggunakan lotion penolak nyamuk, memasang kelambu, menanam tanaman penolak nyamuk di sekitar rumah, serta memelihara ikan pemakan jentik di kolam. Dengan cara itu kita bisa terhindar dari penyakit Demam Berdarah,” pungkasnya.
