Ada satu jenis manusia yang kehadirannya lebih menusuk daripada pelaku kejahatan terbesar sekalipun, yakni PENJILAT.
Mereka tidak menghunus pisau atau merampas secara terang-terangan, tetapi mereka memanfaatkan kelemahan, menyelinap melalui celah kepercayaan, dan menusuk hati tanpa bekas luka yang terlihat. Jika penjahat mencuri dengan keberanian, penjilat mencuri dengan kemunafikan.
Penjilat adalah musuh yang diam-diam. Mereka berpura-pura menjadi sekutu, namun di balik senyumnya ada niat busuk.
Dalam kantor, mereka adalah orang pertama yang mengangguk pada atasan, tetapi juga yang paling cepat menjatuhkan Anda demi keuntungan mereka.
Di pertemanan, mereka menawarkan kata-kata manis, tetapi di belakang, mereka adalah penyebar racun. Penjilat hidup di atas kepalsuan, menggunakan sanjungan sebagai alat manipulasi.
Yang membuat penjilat lebih kejam dari penjahat adalah caranya menghancurkan tanpa terlihat melakukannya.
Penjahat mungkin merampas sesuatu yang berwujud, tetapi penjilat merampas sesuatu yang lebih berharga, reputasi, kepercayaan, bahkan martabat.
