MUNTOK, SEKILASINDONEWS.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangka Barat, K.H. Muhammad Toha, menyampaikan keprihatinannya terhadap keberadaan literasi Arab Melayu yang semakin tergerus.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini, kajian dan penelitian terkait naskah Arab Melayu sangat jarang ditemukan, sementara kemampuan membaca dan menulis Arab Melayu di kalangan generasi muda semakin langka.
K.H. Muhammad Toha menuturkan bahwa literasi Arab Melayu dahulu merupakan bagian penting dari komunikasi masyarakat Muntok, bahkan digunakan dalam administrasi pemerintahan.
Ia memberikan contoh, salah satunya surat nikah milik kakeknya yang tertulis dalam huruf Arab Melayu.
“Dulu, surat nikah kakek saya menggunakan tulisan Arab Melayu. Ini mengejutkan saya karena pada zaman itu, tulisan ini adalah alat administrasi negara,” ujarnya.
Namun, ia mengkhawatirkan bahwa literasi tersebut hampir punah, dengan hanya sedikit generasi muda yang mampu memahaminya. Bahkan, kemampuan membaca Arab Melayu kini banyak ditemukan pada generasi yang lebih tua, berusia 50 tahun ke atas.