TOBOALI, SEKILASINDONEWS.COM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tengah mempersiapkan Pelabuhan Sadai di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) untuk menjadi pusat transportasi yang mengutamakan penumpang dan kargo.
Rencana pengembangan ini diungkapkan oleh Gubernur Babel, Hidayat Arsani, sebagai langkah alternatif menyusul kondisi Pelabuhan Pangkalbalam yang semakin dangkal dan tidak lagi bisa dilalui kapal besar.
Menurut Hidayat, alur Pelabuhan Pangkalbalam sudah terlalu dangkal, hanya dapat dilalui kapal kecil. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk mengalihkan kegiatan transportasi ke Pelabuhan Sadai sebagai solusi strategis.
“Alur Pangkalbalam sudah terlalu dangkal, hanya bisa dilewati kapal kecil. Makanya kita butuh pelabuhan alternatif yang bisa melayani kapal besar untuk memperlancar transportasi di wilayah ini,” ujar Hidayat saat menghadiri peresmian SMA Negeri 3 di Desa Jeriji, Toboali, Selasa (3/6).
Rencana pengembangan Pelabuhan Sadai akan difokuskan untuk melayani penumpang dan kargo, dua sektor vital yang sangat diperlukan untuk mendukung perekonomian di Bangka Selatan dan Bangka Belitung.
Sementara itu, untuk kegiatan ekspor-impor yang saat ini menggunakan Pelabuhan Pangkalbalam, akan dialihkan ke Pelabuhan Belinyu di Kabupaten Bangka.
“Pelabuhan Sadai kami siapkan untuk menjadi pusat transportasi utama bagi penumpang dan kargo. Sementara untuk ekspor-impor, kita akan alihkan ke Pelabuhan Belinyu, yang lebih strategis untuk kegiatan tersebut,” jelas Hidayat.
Namun, sebelum Pelabuhan Sadai dapat beroperasi sepenuhnya, pemerintah daerah berencana melakukan pembenahan infrastruktur terlebih dahulu.
Salah satu prioritas utama adalah perbaikan sarana terminal dan penerangan jalan yang akan mendukung kenyamanan serta keselamatan pengguna pelabuhan.