PT TIMAH terancam ambruk, benarkah? Ini seharusnya layak menjadi isu utama, jika kita sadari bahwa PT Timah Tbk merupakan, aset besar yang telah ikut andil membesarkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tak hanya itu, suka tidak suka, harus diakui bahwa PT Timah Tbk merupakan salah satu urat nadi yang membuat jantung ekonomi Bangka Belitung masih stabil.
Di tengah isu-isu tak sedap, mulai dari kasus mega korupsi tata kelola komoditi Timah, banyaknya proyek investasi gagal, termasuk beberapa di luar negeri yang menyedot trilyunan rupiah uang PT Timah, kerugian setiap tahun, kinerja yang kalah jauh dengan smelter swasta, hingga potensi potensi kebangkrutan, mendadak seorang tokoh senior muncul ke depan publik dan mengatakan bahwa Dirut PT. Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal cuma kebagian “tukang cuci piring”
Kalimat ini mungkin terdengar tak meng-enakkan, namun sudah bukan rahasia bahwa Dirut PT Timah Tbk yang merupakan putra asli kelahiran Belinyu Kabupaten Bangka ini, harus dihadapkan dengan kondisi PT Timah yang secara grafis mengalami penurunan dalam berbagai aspek. Ahmad Dani Virsal seolah sengaja didaulat menjadi nahkoda kapal yang bersiap karam. Ulah siapa? ini yang harusnya menjadi bagian pihak berwenang, khususnya aparat penegak hukum.
Kamis (9/11/23) kemarin, salah seorang dedengkot pertimahan Babel’Panglima’ Hidayat Arsani, mendadak menggelar jumpa pers. Tokoh yang bisa dibilang pakar soal pertimahan di Bangka Belitung ini tiba-tiba muncul kembali bicara soal ‘dunia’ yang dulu pernah membesarkan namanya. Namun kali ini dalam wacana yang berbeda. Mantan Big Boss Unibross grup ini, mengajak semua pihak bergandeng tangan untuk ‘menyelamatkan anggota holding MIND ID ini dari ancaman kolaps.
Hidayat Arsani bahkan memprediksi potensi PHK besar-besaran yang dapat terjadi terhadap karyawan PT Timah Tbk, agar BUMN ini tetap bisa hidup. Hidayat Arsani juga siap membentuk lembaga independent untuk melakukan investigasi, membongkar segala dosa lama yang ditinggal para petinggi PT Timah Tbk terdahulu. Tokoh Pers mantan ketua PWI Babel juga menyatakan siap menggerakkan massanya untuk berorasi di Kementerian BUMN, Mabes Polri hingga Kejaksaan Agung RI, agar aparat penegak hukum segera turun, membersihkan PT Timah Tbk, agar para ‘pembuat kebijakan’ terdahulu mempertanggung jawabkan apa yang telah dibuat, hingga menguras trilyunan Rupiah uang PT Timah Tbk.