SN.COM |JAKARTA – Rusia dan China memilih abstain dan tidak menggunakan hak vetonya dalam voting resolusi terkait Houthi ini, pada rapat Dewan Keamanan PBB, Rabu (10/1/2024) waktu New York.
Dikutip dari laman resmi Perserikatan Bangsa Bangsa, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia membeberkan “sisi berbahaya” dari resolusi yang diajukan Amerika Serikat itu.
Nebenzia menyebut resolusi ini tidak boleh menjadi preseden. Dia juga menyebut hukum internasional berkaitan dengan kebebasan navigasi di masa damai, bukan di masa perang.
Dia menyayangkan sifat politisasi resolusi tersebut, serta menuduh adanya unsur politisasi yang disuarakan Amerika Serikat.
Meski mengutuk serangan terhadap kapal-kapal sipil di Laut Merah, delegasi Rusia menyatakan bahwa tujuan resolusi tersebut bukan lah menjamin keselamatan navigasi Laut Merah, namun menjadi upaya untuk melegitimasi tindakan koalisi pimpinan AS dan Inggris.
Penghapusan “hubungan sebab akibat” dalam isi resolusi juga digunakan oleh China dan Aljazair, untuk membenarkan sikap abstain mereka.