Oleh: Susana, S.Pd (Kepala SD Negeri 52 Pangkalpinang)
SEKILASINDONEWS.COM – Class meeting merupakan salah satu program sekolah, yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan setiap tahunnya, termasuk oleh SD Negeri 52 Pangkalpinang.
Dalam pelaksanaan class meeting, satuan pendidikan biasanya menyelenggarakan berbagai macam kegiatan, mulai dari lomba antar kelas serta berbagai kegiatan lainnya.
Pada Desember 2023 lalu, dalam rangka mengisi program class meeting, selain menyelenggarakan lomba antar kelas, SDN 52 Pangkalpinang juga menyelenggarakan sosialisasi tentang maraknya bullying dan cara mencegah terjadinya bullying di limgkungan sekolah, dengan mengundang Bhabinkamtibmas setempat.
Kegiatan sosialisasi itu sendiri, bertujuan untuk memberikan penyuluhan, bimbingan, pemahaman dan pencerahan kepada siswa-siswi SDN 52 Pangkalpinang. Karena, bukannya tidak mungkin, bullying juga terjadi di ingkungan sekolah dasar.
Apalagi, berita terjadinya bullying di sekolah, sudah banyak bertebaran diberbagai media, baik itu cetak, online, maupun elektronik.
Bullying sendiri, dampaknya sangatlah berbahaya. Maka dari itu, perlu dilakukan berbagai langkah pencegahan, agar bullying tak terjadi di sekolah.
Selain itu, melalui sosialisasi terkait bullying, yang diselenggarakan oleh SDN 52 Pangkalpinang, diharapkan para guru kedepannya dapat lebih jeli, dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap tingkah dan perilaku siswa.
Selain itu, peranan guru dan warga sekolah lainnya, juga harus turut didukung dengan pengawasan oleh aparat keamanan pemerintah.
Kemudian, didikan yang diberikan oleh orangtua seperti perhatian, kasih sayang serta pengawasan terhadap anak di lingkungan keluarga, juga turut berperan penting terhadap suksesnya pencegahan bullying di lingkungan sekolah.
Berdasarkan penjelasan Babinkamtibmas setempat, kepada siswa-siswi SDN 52 Pangkalpinang, saat berlangsungnya kegiatan sosialisasi tersebut, bullying terbagi dalam dalam berbagai bentuk. Antara lain saling ejek, mengintimidasi, saling ego, bahkan yang sangat berbahaya adalah menyakiti dalam bentuk kekerasan fisik, atau bentuk verbal, yang tentunya berakibat fatal, seperti kehilangan nyawa, atau juga yang terkena bullying menjadi strees, depresi, bahkan bisa saja bunuh diri, akibat tidak tahan di bully.
Terjadinya bullying, disebabkan oleh banyak faktor, antara lain pola asuh keluarga yang terlalu keras.
Misalnya kebiasaan menggunakan hukuman fisik kepada anak oleh orang tuanya, sehingga menyebabakan anak cendrung agresif dan kasar kepada orang lain.
Selain itu, bisa juga anak sering melihat orang lain melakukan kekerasan, atau bisa juga anak itu sendiri pernah menjadi korban bully.
Kemudian, kurangnya anak mendapat perhatian dari keluarga dan orang di sekitarnya, serta penyebab lainnya, yakni karena keinginan dari anak itu untuk menjadi sosok yang populer, sehingga berbuat apa saja yang bisa menjadikan anak itu populer.
Maka dari itulah, sangat diperlukan sikap saling menghargai, menghormati antar teman dan tidak saling mengejek atau merendahkan satu sama lain.