pemkotpangkalpinang Ucapan Hari Natal Pemkab Basel
OpiniUncategorized

Playing Victim, Sikap Manusia Si Paling Merasa Menjadi Korban

×

Playing Victim, Sikap Manusia Si Paling Merasa Menjadi Korban

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

SEKILASINDONEWS.COM – Playing victim artinya adalah bertindak seolah-olah menjadi korban. Playing victim merupakan salah satu tindakan manipulatif, di mana seseorang yang sebenarnya adalah pelaku yang telah melakukan kesalahan, justru bertindak seolah-olah korban, sehingga membuat korban yang sesungguhnya merasa bersalah.

Playing victim biasanya dijadikan alat bagi orang-orang manipulatif untuk membela diri. Tindakan semacam ini jelas akan sangat merugikan orang lain, terutama korban sesungguhnya.

Sebagai contoh, misalnya saja dalam kasus orang yang selingkuh. Dalam hal ini sebagian besar orang pasti setuju jika selingkuh adalah hal yang salah dan tidak pantas untuk dilakukan. Namun, orang manipulatif tidak akan pernah merasa bersalah meski telah kepergok melakukan hal tersebut.

Alih-alih merasa bersalah, seorang yang manipulatif justru melimpahkan kesalahan pada pasangannya yang telah menjadi korban sesungguhnya dalam hal ini. Biasanya, ketika kepergok telah melakukan hal yang salah, orang manipulatif akan mengatakan, “Aku begini gara-gara kamu juga.”

Playing victim artinya bertindak seolah korban sebagai pembelaan diri, serta membuat korban yang sesungguhnya merasa bersalah. Playing victing dapat dilakukan seorang yang manipulatif, terutama ketika ketahuan telah melakukan kesalahan.

Agar tidak terjebak dalam perilaku playing victim yang bisa merugikan banyak pihak, penting untuk mengenali ciri-ciri manusia playing victim.

Berikut ini beberapa ciri orang yang playing victim. Apakah kamu pernah menemuinya?

1. Sering Menyalahkan Orang Lain

Salah satu ciri khas orang yang sering playing victim yakni mereka cenderung menyalahkan orang lain. Ketika mereka mengalami masalah, orang lain yang akan menjadi sasaran empuk sebagai objek yang disalahkan.

2. Selalu Mencari Perhatian

Seorang playing victim juga biasanya haus akan perhatian orang lain. Mereka akan membuat cerita seolah-olah korban untuk mendapatkan validasi dari orang lain.

Pola perilaku seperti ini pun akan terus berulang. Mereka dapat menceritakan kisah sedih dan mengeluh akan kesulitan yang dialami secara terus menerus tanpa mau mencari solusinya.