pemkotpangkalpinang Ucapan Hari Natal Pemkab Basel
OpiniNasional

Polri Transparanlah, Jangan Menca Mencle

×

Polri Transparanlah, Jangan Menca Mencle

Sebarkan artikel ini

AKHIRNYA Polri menggelar konfrensi pers terkait penguntitan Jampidsus, Febrie Ardiansyah yang dilakukan oknum Densus 88 antiteror di restoran Prancis Jakarta Selatan, Minggu (19/52024) lalu.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Shandi Nugoro didampingi Brigjen Trunojoyo berusaha meniawab pertanyaan wartawan apa hasil penyelidikan terbaru paminal terhadap Bripda IM.

Kegeraman wartawan semakin menjadi- jadi karena peristiwa yang begitu menyita perhatian publik tidak dijawab secara terang benderang.

Diawali senda gurau dengan wartawan, Irjen Shandi memaparkan tidak ada masalah antara Polri dan Kejagung. Apalagi pada Senin lalu para pimpinan lembaga di Istana tetlihat begitu kompak, sinergi. Disana ada Kapolri, Kajagung, Menkopolhukam. Antara polisi dan jaksa baik-baik saja. Kalau pimpinan menyampaikan tidak ada masalah, mohon bantu teman-teman sekalian.

“Kapuspenkum menyatakan anggota Densus 88 menguntit sudah diserahkan ke Paminal. Bagaimana penanganan terbaru. Infonya ada 6 anggota densus 88 dari Jawa Tengah yang diperintahkan. siapa yamg menugaskan,” tanya wartawan Kompas.com, Kamis (30/5/2024)

” Memang benar ada anggota yang diamankan di kejagung dan sudah dijemput paminal dan sudah diperiksa oleh Ditpropam. Semuanya tidak ada masalah. Apabila para pemimpin sudah menyampaikan tidak ada masalah, harusnya ini sudah selesai. Apalagi kejadian seminggu lalu dan para pimpinan Senin tadi sudah ketemu, jadi tidak ada masalah,” jawaban normatif Irjen Shandi.

Mau ketawa tapi takut ada yang tersinggung dan dosa besar. Satu dua sampai 6 wartawan terus menggali dengan bertanya pertanyaan yang sama apa motif dan siapa yang menyuruh penguntitan. Jawaban Irjen Shandi masih tidak mau transparan.

Ketika kedua pimpinan antar lembaga sudah ketemu dan tidak ada masalah. Kenapa kita harus mempermasalahkannya. Ada fokus-fokus yang lebih besar dan harus kita kerjakan. Kejagung dan Kepolisian akan bersinergi dan berkerja sama. Jangan sampai kita diadu domba nantinya malahan tepuk tangan para koruptor.

Semua wartawan yang hadir merasa dongkol dengan jawaban Irjen Shandi terus menerus menjawab tidak ada masalah, kedua pimpinan sudah ketemu, antara jaksa dan polisi tidak masalah. Jawaban selalu bolak balik tak berujung.

Wartawan yang ingin menyampaikan berita ke publik jadi bingung mendapat jawaban polri yang mencla mencle dan berputar itu itu saja.

Publik pun ingin tahu apa hasil pemeriksaan oknum Densus 88 yang kini ditanganu Ditpropam. Apa motifnya sampai menyimpan profiled Jampdisus. Siapa yang menyuruh.

Apakah hanya sekedar penguntitan atau ada motif lain bisa saja mensrea yang lebih hebat seperti kopi sianida.