Oleh: Abil Mulya Jihad Syaifullah, S.Pd (Guru PAI di SDN 1 Pulau Besar)
SEKILASINDONEWS.COM – Setiap 1 Juni sejak ditandatanganinya Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila dan ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Hal ini tidak lepas dari momen bersejarah yang terjadi kala itu pada tanggal 1 Juni 1945.
Pada saat 1 Juni 1945 di depan anggota BPUPKI, Ir. Soekarno berpidato tentang rumusan dasar Negara yang salah satunya bernama “PANCASILA” yang hingga saat ini masih dipegang teguh oleh Rakyat Indonesia sebagai “DASAR NEGARA” dan “IDEOLOGI” dalam bernegara.
Pada hari ini Sabtu 1 Juni 2024 Pancasila sudah berumur 79 tahun, umur yang sudah tidak muda lagi.
Ibarat manusia, di umur yang mulai senja seperti ini manusia sudah tak mampu lagi berlari kencang, berjalan jauh, tubuh yang tidak kekar lagi, wajah yang keriput dan tak mampu bekerja keras.
Pada umumnya di umur yang seperti ini, manusia sudah tidak lagi produktif dan hanya menikmati masa tuanya bersama keluarga, bercengkrama dengan cucu bahkan memperbanyak amal ibadah.
Namun tidak sama halnya dengan Pancasila, meskipun tak muda lagi, Pancasila harus tetap terlihat “MUDA” harus mampu berlari dengan kencang, berjalan dengan cepat, gagah dan mampu menjadikan alat pemersatu bangsa.
Karena di zaman sekarang, pancasila berada pada generasi milenial, generasi yang di dominasi oleh kaum anak muda yang nantinya akan memimpin negeri ini.
Akhir-akhir ini, di negara kita sedang hangat-hangatnya isu tentang mega korupsi 217 triliun, cek ombak Mendikbud Ristek terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), serta konflik agraria yang terjadi diberbagai kawasan Indonesia, fenomena tersebut seakan mengolok-olok Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi individu, kelompok, dan masyarakat Indonesia.
Hal ini sangat menyedihkan khususnya generasi milenial yang butuh dengan nilai-nilai pancasila yang dirumuskan oleh orang-orang hebat negeri ini.
Terus, Apa Peran Anak muda saat ini dalam memaknai hari lahir pancasila?
Nilai-nilai filosofis Pancasila sangat berpengaruh terhadap jati diri bangsa Indonesia, terutama dalam pola pikir setiap warga negara.
Berkaitan dengan itu, tulisan ini memfokuskan pada urgensi nilai Pancasila terhadap kemerdekaan berpikir setiap warga negara Indonesia, karena warga negara berperan penting untuk kemajuan suatu bangsa di kemudian hari.
Perkembangan arus globalisasi dan teknologi sangat berdampak pada pola pikir anak muda saat ini, mereka seakan terbius oleh pemikiran pragmatis yang menjelma tanpa wujud nyata.
Dinamika pemuda bangsa saat ini dilanda berbagai tuntutan zaman, gempuran informasi yang tanpa arah seakan menghipnotis pola pikir segenap generasi penerus bangsa.
Terjerumusnya pemuda zaman now sebagai generasi penerus bangsa akan berbagai perkembangan arus informasi negatif semakin menjadi boomerang di tengah kehidupan bangsa saat ini.