“Namanya juga anak-anak, kadang ada rantang yang hilang satu, atau tertukar. Tapi itu hal wajar dari 908 siswa, hanya sebagian kecil,” jelasnya sambil tersenyum.
Lebih lanjut, pihak sekolah telah mengatur waktu distribusi makanan dengan baik agar tidak mengganggu jadwal belajar.
Untuk hari Sabtu, karena sekolah menggunakan sistem lima hari kerja, makanan kering seperti roti dan telur dibagikan pada hari Jumat sebagai pengganti.
Aa Setiawan berharap program ini terus dipertahankan dan ditingkatkan ke depannya.
Kalau bisa, dari segi kecepatan distribusi dan variasi menu lebih ditingkatkan lagi.
“Tapi sejauh ini, kami sangat bersyukur dan mendukung penuh program MBG ini,” pungkasnya.
Bagindo Yakub.
















