Menurut Kacak, Cahyono sempat membuka aplikasi penunjuk koordinat di ponselnya untuk memastikan titik lokasi yang mereka datangi.
Hasil koordinat pertama menunjukkan lokasi berada di luar kawasan hutan lindung. Namun, saat mereka berpindah ke titik lain, koordinat menunjukkan bahwa lokasi tersebut berada di dalam kawasan hutan.
“Cahyono bahkan mengakui langsung bahwa titik yang kami pijak saat itu adalah bagian dari kawasan hutan lindung,” jelas Kacak.
Setelah peninjauan, mereka berjalan kembali menuju kendaraan yang diparkir sekitar 300 meter dari lokasi. Namun di luar dugaan, sekitar 30 orang telah berkumpul di dekat mobil dan langsung melakukan intimidasi terhadap mereka.
“Sesampainya di mobil, kami langsung dihadang dan mendapat perlakuan kasar. Puncaknya, kami dikeroyok secara fisik oleh kelompok tersebut,” ungkap Kacak.
Akibat kejadian tersebut, Kacak dan rekannya langsung menjalani visum di rumah sakit serta melaporkan tindak penganiayaan ke SPKT Polres Belitung Timur.
Pihak kepolisian saat ini tengah mendalami laporan tersebut dan akan menindaklanjuti kasus kekerasan terhadap jurnalis yang tengah menjalankan tugasnya. (*)
