pemkotpangkalpinang Ucapan Hari Natal Pemkab Basel
AdvertorialKota Pangkalpinang

Bahas Langkah Konkret Pengendalian Inflasi Daerah, Pj Sekda Babel Ikuti Rakor Secara Daring

×

Bahas Langkah Konkret Pengendalian Inflasi Daerah, Pj Sekda Babel Ikuti Rakor Secara Daring

Sebarkan artikel ini

SEKILASINDONEWS.COM – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fery Afriyanto mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah secara daring, di ruang rapat Vidcon Kantor Gubernur Kep. Babel di dampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kep. Babel, serta beberapa Kepala Perangkat Daerah lainnya, Senin (15/7/2024).

Mengawali rapat, Mendagri Tito Karnavian mengatakan bahwa Indonesia dalam hal mengatasi inflasi cukup berhasil sehingga ada beberapa negara ingin belajar dengan Indonesia dalam hal mengatasi hal ini.

“Trend pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2024 sebesar 5,11 persen lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2023, dibandingkan triwulan 4 tahun 2023, triwulan I tahun 2024 terkontraksi sebesar 0,83 persen (q-to-q) mengikuti pola musiman seperti tahun sebelumnya,” ujarnya.

Inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran (m-to-m%) terjadi pada makanan, minuman, dan tembakau serta transportasi.

Mendagri Tito menuturkan tingkat inflasi di tanah air tingkat provinsi kabupaten/kota per-Juni 2024 (Y-0-Y) Provinsi Kep. Babel cukup berhasil menekan inflasi 1, 08 terendah di Indonesia.

Adapun index perkembangan harga bahan pangan Minggu ke-II Juli 2024 komoditas yang mengalami kenaikan cabai rawit di 165 daerah kabupaten kota, minyak goreng di 143 daerah kabupaten kota, dan beras di 113 kabupaten kota.

Untuk mengatasi kenaikan cabai, Tito Karnavian menganjurkan kepada pemerintah daerah supaya masyarakat menanam cabai setiap rumah 10 batang cabai.

“Masalah kenaikan cabai ini dapat di atasi segera apabila di setiap rumah masyarakat menanam 10 batang cabai di pekarangan rumah,,itu bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dan harga cabai pasti turun,” ujar Menteri Tito.

Dalam kesempatan itu ia mengatakan saat ini sedang terjadi krisis pangan dunia, akibat kejadian El Nino pada tahun 2014, 2015, dan 2023 untuk itu pemerintah telah melakukan antisipasi dengan memperluas areal pertanian.