“Entah kapan kapal itu dievakuasi. Karena belum dievakuasi, ya kapal-kapal yang boleh masuk diduga harus dipilih-pilih dulu, sesuai prioritas yang berwenang. Kalau dibiarkan terus seperti ini, kapal kehilangan tempat berlabuh,” ujarnya.
“Kalau kapal yang akan berlabuh tidak langsung masuk ke kolam pelabuhan, maka harus menunggu hingga sekitar 1 (satu) minggu lagi, karena air surut. Semoga permasalahan evakuasi KM LAN ini bisa segera teratasi, agar tidak memberikan dampak negatif ke masyarakat,” tukasnya.
Mengutip dari berbagai sumber, kejadian tenggelamnya KM LAN berlangsung sangat cepat. Menurut pengakuan salah satu ABK, saat itu KM LAN akan lego jangkar di depan KM Sentosa 12. Akan tetapi karena arus perairan Pangkalbalam sedang surut deras, maka KM LAN mengalami larat dan hanyut, hingga ke depan haluan KM Sentosa 12.
Mengetahui kondisi itu, Nahkoda kapal segera menghidupkan mesin. Tapi karena arus yang cepat, akhirnya menyebabkan KM LAN tak sempat melakukan olah gerak, hingga kapal tersebut menabrak bagian depan KM KM Sentosa 12.
KM LAN pun langsung miring secara cepat dan seluruh ABK segera mengevakuasi diri ke lambung kapal yang miring. Akhirnya kapal nahas itu pun terbalik. Nahkoda kapal langsung menghubungi unsur maritim KSOP Pangkalbalam dan menginfokan kejadian tersebut ke Kansar Pangkalpinang guna meminta bantuan evakuasi.
Dari proses evakuasi, 13 ABK kapal tersebut seluruhnya selamat, akan tetapi 1100 ton pupuk non subsidi yang dimuat oleh KM LAN tak berhasil diselamatkan dan tenggelam di perairan Pangkalbalam.
Hingga berita ini dipublish, pihak terkait masih dalam upaya konfirmasi. (*)