“Lada putih Muntok memiliki reputasi global. Dengan dukungan pemerintah daerah yang kuat dan strategi hilirisasi yang tepat, Bangka Selatan berpotensi kembali menjadi salah satu daerah penghasil lada unggulan di Indonesia,” ungkapnya.
Dalam audiensi tersebut, kedua pihak juga membahas berbagai isu penting seperti pengendalian penyakit tanaman, pengembangan bibit unggul, dan edukasi masyarakat desa agar kembali menjadikan lada sebagai komoditas andalan daerah.
Debby menambahkan, dukungan dan pendampingan dari Kementan menjadi angin segar bagi Pemkab Bangka Selatan, terutama dalam meningkatkan kembali produksi lada putih yang sempat menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, menanam lada bukan sekadar aktivitas ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Bangka Selatan yang telah diwariskan secara turun-temurun.
“Menanam lada sudah menjadi budaya kita. Karena itu, langkah pertama adalah menumbuhkan kembali semangat masyarakat untuk menanam lada. Pemerintah akan terus mendampingi agar program ini berjalan berkelanjutan,” katanya.
Lebih lanjut, Debby menegaskan bahwa Pemkab Bangka Selatan akan terus bersinergi dengan Kementan untuk memperkuat program hilirisasi lada putih, tidak hanya demi peningkatan ekonomi, tetapi juga untuk menjaga warisan daerah.
“Kami akan terus berupaya agar Bangka Selatan kembali dikenal sebagai penghasil lada putih terbaik. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga tentang menjaga budaya dan warisan leluhur kita. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, saya yakin kejayaan lada putih Bangka Selatan akan kembali bersinar,” tutup Debby. (*)