Kini, Sambal Lingkong Caesar Fa’iq tidak hanya dikenal di Belitung, tetapi juga di berbagai kota besar seperti Jakarta dan Semarang. Bahkan, kelezatannya kini menembus pasar internasional hingga Taiwan dan Australia. Produknya juga telah tersedia di toko oleh-oleh, Rumah BUMN dan minimarket yang ada di Belitung.
Keberhasilan ini tak lepas dari komitmennya untuk selalu menggunakan bahan-bahan alami dan berkualitas tinggi dalam setiap produknya.
Namun, di balik kesuksesannya, Sundari mengakui ada tantangan besar yang sedang dihadapinya, yakni keterbatasan tenaga kerja yang membuatnya dan suaminya harus bekerja keras untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
“Saat ini, kami masih mengerjakan semuanya sendiri. Meskipun permintaan pasar sangat tinggi, kami kadang kesulitan memenuhi semuanya karena terbatasnya tenaga kerja,” ujar Sundari.
Melihat prospek pasar yang semakin luas, Sundari kini berencana mengembangkan produk baru, yaitu kemplang ikan dan udang. Ia berharap PT Timah terus mendampingi usahanya dalam mengembangkan inovasi.
“Nantinya jika sudah banyak tenaga kerja, saya berencana memproduksi kemplang ikan dan udang untuk inovasi baru. Sebagai mitra binaan PT Timah , saya berharap PT Timah selalu ada untuk mendampingi usaha ini secara terus menerus,” harapnya
Kisah Sundari dan Sambal Lingkong Caesar Fa’iq menjadi bukti nyata bahwa semangat kewirausahaan, tekad kuat, dan dukungan yang tepat dapat membawa UMKM lokal menuju kesuksesan di pasar global. Kolaborasi dengan PT Timah bukan sekadar bantuan, melainkan pendorong bagi Sundari untuk terus berinovasi dan mengembangkan usahanya.