Bupati Bangka Selatan Angkat Bicara Soal Siswa SD Diduga Jadi Korban Perundungan hingga Meninggal
SEKILASINDONEWS.COM – Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid angkat bicara terkait kasus seorang murid kelas 5 SDN 22 Toboali berinisial ZH (10) yang diduga menjadi korban perundungan hingga meninggal dunia pada Minggu (27/7/2025) pagi.
Riza mengungkapkan dirinya telah menghubungi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Bangka Selatan, Anshori, untuk meminta penjelasan soal kejadian ini.
“Tadi Pak Kadin sudah saya hubungi. Pak Kadin bilang Kepsek dan guru kelas sudah berada di rumah Pak Kadin. Mereka sudah dilakukan pemanggilan dan diminta memberikan sanksi pernyataan ke anak-anak dan orang tua yang diduga membully anak tersebut,” ujar Riza, Minggu (27/7/2025) malam.
Riza mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Pendidikan, bahwa para pelaku bullying hanya melakukan perundungan secara verbal, bukan tindakan fisik seperti kabar yang beredar.
“Kepala sekolah dan guru-guru menyampaikan bahwa anak-anak (pelaku) hanya melakukan bully verbal seperti saling ejek, belum sampai tindakan fisik,” ungkap Riza.
Ia juga menyebut, Kepsek dan guru di sekolah tersebut mengaku tidak pernah melakukan pembiaran dalam kasus ini. Namun, guru-guru belum sempat untuk menjenguk korban saat dirawat di RSUD Junjung Besaoh.
“Guru dan kepsek tidak ada pembiaran, cuma saat di rumah sakit guru-guru belum sempat menjenguk,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah kelas 5 SD berinisial ZH (10) dikabarkan meninggal dunia setelah diduga dirundung teman-teman sekelasnya. Korban menghembuskan napas terakhir di RSUD Bangka Selatan setelah dirawat selama tiga hari.
Paman korban, Doni, membenarkan kabar tersebut dan menduga keponakannya meninggal akibat kekerasan fisik di sekolah.