“Anak ini muntah-muntah dan dirawat di RSUD sudah tiga hari lalu, baru pagi tadi meninggalnya. Kepada neneknya ia baru mengaku dikeroyok teman-teman sekolahnya,” kata Doni kepada wartawan.
Menurut Doni, korban awalnya tidak bercerita kepada orang tuanya. Namun, setelah berada di rumah neneknya, korban mengaku dikeroyok oleh teman-temannya.
“Kami sebagai keluarga tidak terima dengan kejadian ini. Sekolahnya juga bagaimana bisa tidak mengetahui korban sudah parah dirundung seperti ini,” tegasnya.
Doni juga menyebut ada saksi dari teman sekolah yang melihat peristiwa pengeroyokan tersebut. Ia meminta pemerintah daerah mengusut tuntas kasus ini.
“Korban mengalami luka di bagian kepala dan perutnya diduga dipukul. Kita tidak terima dengan kejadian ini. Saya juga menyampaikan pesan kepada Pak Bupati Basel agar ada tindak lanjut,” ungkapnya.
Menanggapi kejadian itu, Kepala Dinas Pendidikan Bangka Selatan, Anshori, memastikan akan menggelar konferensi pers pada Senin (28/7/2025).
“Ya, kita baru dapat kabarnya. Besok kita akan konferensi terkait kejadian itu,” ujar Anshori.
Saat ini pihaknya masih melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah dan orang tua.
“Saya masih konfirmasi pihak sekolah dan orang tua. Insyaallah besok kita akan gelar konferensi pers sama rekan-rekan media,” tutur Anshori. (*)














