Riza kembali merespons dengan nada keras bahwa rekomendasi pencabutan izin HTI yang sudah ia tandatangani memang ditujukan untuk melindungi rakyat. Ia menegaskan, perusahaan itu bisa dicabut izinnya kalau ada dasar, misalnya mengganggu sawah, DAS, atau tidak membangun plasma.
Ia juga mengingatkan massa agar tidak mudah terprovokasi pihak-pihak tertentu.
Namun pernyataan Riza soal provokator itu membuat suasana makin panas. Batara Harahap, pimpinan aksi, langsung tersinggung.
“Tidak ada yang nunggangi Pak Herdavid!” tegas Batara.
Riza membalas, “Ada Pak, kita ketemu kalau nggak!”
Adu argumen kian sengit, keduanya saling meninggikan suara hingga nyaris adu fisik. Aparat keamanan yang berjaga segera melerai untuk mencegah ricuh.
Meski sempat memanas, aksi tetap berakhir kondusif. Setelah berorasi hingga siang, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Aksi damai ini menyisakan catatan penting. Rakyat menegaskan akan terus menagih janji pejabat, sementara Riza Herdavid berdiri di garis depan, menyatakan dirinya sudah memperjuangkan hak-hak masyarakat, bahkan dalam senyap. (rik)
















