“Setiap minggu, para PJO wajib melaporkan potensi risiko melalui aplikasi SMS. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan transparansi dan respons cepat terhadap masalah keselamatan,” jelas Nur Adi.
Untuk memperkuat budaya K3, PT Timah juga membentuk kembali Tim Transformasi Budaya K3. Tim ini bertugas menginventarisir potensi risiko di seluruh aspek operasional perusahaan. Dengan adanya tim ini, diharapkan setiap potensi bahaya dapat diidentifikasi dan ditangani secara efektif.
Nur Adi mengajak seluruh karyawan dan mitra usaha PT Timah untuk berkomitmen penuh dalam mengimplementasikan Budaya K3.
“Mari kita ciptakan budaya kerja yang aman dan bertanggung jawab. Setiap potensi risiko harus dilaporkan dan ditindaklanjuti dengan cepat,” pesannya.
Dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional tahun 2025, PT Timah menggelar serangkaian kegiatan, seperti lomba K3, apel K3 di seluruh wilayah operasional, serta seminar keselamatan pertambangan. Kegiatan ini bertujuan untuk terus mengkampanyekan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan perusahaan.
Sebagai salah satu perusahaan pertambangan timah terbesar di dunia, PT Timah berkomitmen untuk terus menciptakan lingkungan kerja yang aman, mengurangi risiko kecelakaan, dan memastikan kesejahteraan pekerja sebagai aset utama perusahaan. (*)