Mulyono menjelaskan bahwa wilayah perairan Babel merupakan jalur strategis yang rawan terhadap aktivitas ilegal. Beberapa waktu lalu, Bakamla juga berhasil menggagalkan aksi penyelundupan di wilayah ini melalui kapal patroli KN Tanjung Datu.
“Intensitas pengawasan ditingkatkan atas arahan pimpinan. Kami berkomitmen menjaga keamanan dan kedaulatan laut Indonesia, terutama di titik-titik rawan seperti Babel,” ucapnya.
KN Bintang Laut 401 sendiri merupakan kapal patroli sepanjang 48 meter dengan lebar 7,4 meter dan draft 1,7 meter. Kapal ini diawaki oleh 25 kru serta dilengkapi persenjataan modern berupa meriam kaliber 30 mm buatan Turki dan dua senapan kaliber 12,7 mm buatan Rusia.
“Senjata tersebut baru dioperasikan dua tahun terakhir dan sangat mendukung pelaksanaan tugas pengamanan laut,” tambah Mulyono.
Dengan kehadiran KN Bintang Laut 401, Bakamla berharap pengawasan di perairan Babel semakin optimal, sekaligus menjamin keselamatan pelayaran dan mencegah aktivitas ilegal yang merugikan negara.