Sementara itu, Kepala Puskesmas Sungai Selan, drg. Tomy Arianda, mengapresiasi dukungan PT Timah Tbk. Ia menyebut kasus stunting masih menjadi tantangan serius, salah satunya karena rendahnya capaian inisiasi menyusu dini (IMD).
“Kegiatan ini sangat penting karena masih banyak ibu yang belum mendapatkan informasi memadai mengenai gizi seimbang dan pemberian ASI eksklusif. Dengan pendampingan kader yang terlatih, kami optimistis angka stunting di Sungai Selan dapat ditekan,” jelasnya.
Terpisah, Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Budiman Siahaan, mengatakan kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“PT Timah tidak hanya berfokus pada kontribusi ekonomi, tapi juga sosial. Pencegahan stunting menjadi prioritas karena berkaitan dengan masa depan generasi bangsa,” ujar Anggi.
Anggi menjelaskan, selama pelatihan para peserta mendapatkan pembekalan berupa materi dan praktik terkait pola asuh, gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif, serta pendampingan bagi ibu hamil dan menyusui.
PT Timah berharap kader kesehatan yang mengikuti pelatihan ini dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait gizi dan pola asuh.
“Melalui sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, kader, dan sektor swasta, program ini diharapkan mampu mendukung tumbuh kembang anak-anak Sungai Selan agar terhindar dari stunting,” pungkasnya. (*)