Sapi’i menambahkan, dua puskesmas tercatat memiliki jumlah penerima PMT terbanyak, yakni Puskesmas Simpang Teritip dengan 89 orang dan Puskesmas Kelapa dengan 55 orang.
“Setiap wilayah punya tantangan masing-masing, tapi tujuan kami sama, yaitu memastikan ibu hamil dan balita mendapatkan haknya untuk hidup sehat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, program PMT tidak berhenti pada kegiatan seremonial. Dinas Kesehatan bersama pemerintah kecamatan akan terus memantau perkembangan gizi penerima bantuan untuk memastikan program ini berjalan efektif.
“Pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga memastikan generasi penerus tumbuh sehat dan bahagia. Dari tubuh yang sehat akan lahir masyarakat yang kuat,” tegasnya.
Sapi’i berharap program PMT ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Bangka Barat tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak.
Ia juga menilai, kegiatan ini bukan hanya program jangka pendek, tetapi langkah berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat, memperkuat ketahanan keluarga, dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan sejahtera di masa depan.
“Kami terus berkomitmen menjadikan kesehatan ibu hamil dan balita sebagai prioritas utama dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah ini,” pungkasnya.
Selain pembagian paket PMT, kegiatan juga diisi dengan penyuluhan tentang pola makan bergizi seimbang, pemanfaatan bahan pangan lokal, serta pentingnya asupan protein bagi ibu hamil dan anak-anak.
Para peserta tampak antusias mengikuti arahan tenaga kesehatan. Beberapa orang tua yang hadir bahkan aktif bertanya tentang cara mengolah makanan sehat menggunakan bahan sederhana yang tersedia di rumah. (blv)