Akuntansi sosial berfokus pada pengukuran dan pelaporan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari aktivitas bisnis. Dalam kasus pertambangan, akuntansi sosial dapat membantu perusahaan untuk secara transparan menyampaikan informasi mengenai bagaimana kegiatan mereka memengaruhi kehidupan masyarakat di sekitar.
Laporan yang jelas dan terbuka mengenai kontribusi finansial perusahaan, penggunaan sumber daya alam, serta dampak lingkungan dapat membantu membangun kepercayaan antara perusahaan dan masyarakat.
Namun mengapa sampai sekarang PT. Timah masih belum mengeluarkan laporan mengenai akuntansi sosial dari kegiatan pertambangan didesa Beriga, padahal mereka telah mendapatkan banyak sekali demonstrasi dari masyarakat, seharusnya apabila mereka sudah mengeluarkan pernyataan bahwa kegiatan pertambangan ini akan menciptakan banyak manfaat positif bagi Masyarakat Beriga, maka laporan hasil akuntansi sosial harus segera dipublikasikan agar para Masyarakat yakin dan percaya bahwa pertambangan ini dapat diandalkan bukan hanya berupa kata-kata manis yang dikeluarkan untuk menenangkan suasana.
Selama ini, banyak perusahaan pertambangan yang terjebak dalam pendekatan akuntansi tradisional, yang cenderung hanya melaporkan keuntungan dan kerugian finansial tanpa mempertimbangkan aspek sosial.
Hal ini menciptakan jarak antara perusahaan dan masyarakat, yang pada akhirnya berujung pada penolakan. Dengan menerapkan akuntansi sosial, perusahaan dapat menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap dampak yang ditimbulkan dan bersedia berinvestasi dalam pengembangan masyarakat.
Kasus penolakan pertambangan timah di Desa Beriga ini dapat menjadi panggilan bagi semua pihak perusahaan, pemerintah, dan masyarakat untuk mengevaluasi kembali bagaimana akuntansi sosial dapat diintegrasikan dalam praktik pertambangan. Jika perusahaan dapat menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga lingkungan, penolakan yang ada mungkin dapat diminimalisir.
Ttransparansi adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan yang sejati. Masyarakat Desa Beriga berhak mendapatkan keadilan dan perlindungan atas sumber daya yang mereka miliki, dan akuntansi sosial dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut.
Penulis: Nayla Rizkya Rhamadani
Mahasiswa Akuntansi Universitas Bangka Belitung