“Lewat wawancara langsung dan input digital, kebijakan yang dibuat pemerintah kini lebih tepat sasaran,” jelas Kepala BPS Bangka Barat, I Ketut Merekayasa.
Hussein Adi Perman, salah satu kader statistik, mengaku awalnya warga sempat ragu memberikan data. Namun setelah melihat hasil nyata, seperti peningkatan layanan posyandu dan akses pendidikan, dukungan masyarakat makin kuat.
Menariknya, data yang lengkap juga mulai menarik minat investor swasta yang melihat potensi ekonomi lokal di desa tersebut.
“Digitalisasi data mempercepat proses perencanaan dan evaluasi program. Jika dulu butuh waktu berminggu-minggu, sekarang hanya hitungan menit,” ujar Sekda Soleh.
Acara ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Penjabat Kepala Desa Air Belo. Soleh berharap desa ini bisa jadi inspirasi dan model percontohan bagi 65 desa lain di Bangka Barat, bahkan di tingkat nasional.
Warga pun antusias menyambut penghargaan tersebut. “Dulu data hanya urusan pemerintah, sekarang kami paham angka-angka itu bisa membawa perubahan nyata,” kata Siti (45), warga Air Belo.