“Kondisi cuaca yang ekstrem dan serangan hama sering menyebabkan tanaman cabai mati atau membusuk. Namun, berkat pelatihan dari PT Timah, kami bisa mengatasi masalah ini dengan teknik budidaya yang lebih baik,” ujarnya.
Hasil Panen Meningkat, Pasar Terpenuhi
Berkat keseriusan dan kerja keras para petani, Gapoktan Sinar Baru berhasil meningkatkan produksi cabai dan memenuhi kebutuhan pasar. Hasil panen cabai disalurkan kepada pengepul sayuran lokal di Desa Paku, sebelum akhirnya dipasarkan ke pasar-pasar besar di wilayah sekitar.
Hingga saat ini, kelompok tani ini telah melakukan panen sebanyak delapan kali. Harga cabai dari petani saat ini berkisar Rp70.000 per kilogram, sementara harga di pasar bisa mencapai Rp90.000 per kilogram.
Optimisme Menuju Kemandirian Petani
Dengan mayoritas anggota yang kini sudah mandiri dalam bertani cabai, Gapoktan Sinar Baru optimis bahwa sektor pertanian ini akan terus berkembang.
Mereka berharap dukungan dari PT Timah dan pihak terkait lainnya dapat terus berlanjut, sehingga produksi cabai semakin meningkat, pasar semakin luas, dan kesejahteraan petani semakin terjamin.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi dan memperluas pasar. Dengan dukungan yang berkelanjutan, kami yakin budidaya cabai dapat menjadi tulang punggung ekonomi petani di Bangka Selatan,” pungkas Amir. (**)