SEKILASINDONEWS.COM – Penampilan musik DJ di kawasan Himpang Lima Habang, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, pada Sabtu malam (14/6/2025), menuai kritik dan sorotan dari anggota DPRD setempat.
Dikutip dari salah satu media online, Anggota Komisi II DPRD Bangka Selatan dari Fraksi Partai Nasdem, Soni Dewangga, menilai bahwa pertunjukan tersebut tidak sesuai dengan nilai budaya dan edukasi masyarakat lokal.
Menurut Soni, tampilnya musik dugem ala disc jockey (DJ) di ruang publik seperti alun-alun di kawasan Himpang Lime Toboali, dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sosial, terutama karena lokasi tersebut terbuka dan kerap menjadi tempat berkumpul anak-anak dan keluarga.
Namun pernyataan tersebut mendapat tanggapan dari DJ Sugara, salah satu performer yang tampil malam itu.
Ia menyampaikan rasa kecewa atas tudingan tersebut dan menjelaskan bahwa keterlibatannya dalam acara itu murni karena niat berkontribusi bagi masyarakat.
“Apakah sehina itu profesi kami, Pak Dewan yang Terhormat?” ujar Sugara tegas kepada media, Minggu (15/6/2025).
DJ Sugara menyampaikan bahwa keikutsertaan mereka dalam acara di Himpang Lima bukanlah penampilan berbayar atau bagian dari kegiatan hiburan malam seperti yang diasumsikan.
Sebaliknya, ia hadir sebagai bagian dari komunitas DJ lokal yang ingin berkontribusi dan memberikan hiburan positif bagi masyarakat.
“Kami dari komunitas DJ, kebetulan diajak kolaborasi untuk menghibur warga di Himpang Lima Alun-alun Kota Toboali. Sebagai putra daerah, saya tergerak untuk ikut berkontribusi meramaikan tempat tersebut padahal sama sekali tidak dibayar. Biasanya kami manggung pun dibayar dengan tarif jutaan rupiah,” ungkap Sugara.