Selain itu, lanjutnya, bahwa dalam upaya meningkatkan peran dan fungsi posyandu, saat ini Kementerian Kesehatan atau Kemenkes melalui Program Transformasi Kesehatan mulai mengintegrasikan dan merevitalisasi pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk menguatkan pelayanan kesehatan primer dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif dengan platform siklus hidup sebagai sasarannya.
“Integrasi ini diselenggarakan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Artinya, posyandu dan kader posyandu sebagai garda terdepan,” jelas Ervina.
Menurutnya, keberadaan posyandu yang semakin meningkat di Kabupaten Bangka Selatan dari tahun ke tahun menandakan sinyal positif dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat. Tercatat hingga saat ini jumlah posyandu yang memberikan pelayanan per-September 2023 sebanyak 122 unit tersebar di 8 kecamatan se-Bangka Selatan.
“Dengan rincian 72 unit atau 59 persennya merupakan posyandu aktif. Terdapat 2 kecamatan yang memiliki cakupan posyandu aktif 100 persen,” ujar Ervina.
Ervina menambahkan, dua kecamatan tersebut yakni Kecamatan Payung dan Pulau Besar. Pencapaian ini, tentunya tidak terlepas dari peran aktif masyarakat dan lintas sektor terkait baik itu pemerintah desa, kecamatan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Tim Penggerak PKK dan lain sebagainya.
“Harapan kita bersama kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dan lintas sektor dalam pemberdayaan posyandu, sehingga kualitas pelayanan posyandu di Kabupaten Bangka Selatan semakin meningkat,” tuturnya. (red)