“Harapan kami, dengan adanya layanan ini, masyarakat semakin sadar pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan tidak lagi membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Adapun biaya retribusi ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Tarif bervariasi, mulai dari Rp10.000 per bulan untuk rumah tangga dengan daya listrik 450 VA, hingga Rp50.000 untuk daya di atas 6.600 VA.
Sementara untuk kategori usaha, tarif berkisar antara Rp35.000 hingga Rp45.000, tergantung besaran daya listrik. Fasilitas masyarakat milik swasta dikenai tarif lebih tinggi, yaitu mulai dari Rp120.000 hingga Rp175.000 per bulan.
Menurut Gito, penerapan sistem tarif ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk kontribusi masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, namun juga menjadi sumber baru untuk mendongkrak PAD daerah.
“Program ini bukan semata tentang retribusi, tapi tentang menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih tertib dan terintegrasi,” ucapnya.
DLH juga mengimbau warga untuk lebih proaktif memanfaatkan layanan ini sebagai solusi praktis dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. (*)
