Meski demikian, biaya pemulangan yang diperkirakan mencapai Rp27 juta per orang menjadi salah satu tantangan. Oleh karena itu, DPRD Babel menyerukan perlunya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk menanggung biaya tersebut.
Didit juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan ilegal yang sering kali menjanjikan gaji tinggi.
“Banyak korban yang awalnya dijanjikan bekerja di negara lain, namun malah dibawa ke Myanmar. Pastikan agen tenaga kerja yang digunakan memiliki izin resmi,” tambahnya.
DPRD Babel dan Pemprov Babel berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna mempercepat pemulangan para korban dan memastikan keselamatan mereka.
“Kami mohon keluarga korban untuk bersabar. DPRD dan Pemprov Babel akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi terbaik,” tutup Didit.
