Pada 2024 lalu saja, PT Timah telah menanam sebanyak 46.524 pohon mangrove. Kegiatan ini dilakukan secara kolaboratif bersama berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, kelompok masyarakat, pelajar, hingga nelayan. Salah satunya di kawasan Pantai Sawang Laut, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Anggi menambahkan, langkah PT Timah ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 13 terkait aksi terhadap perubahan iklim, dan poin 14 tentang ekosistem laut.
“Dengan terus memperluas cakupan penanaman mangrove, PT Timah berharap dapat memperkuat ketahanan pesisir sekaligus mendukung target pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tuah Bersatu, Amran, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan PT Timah dalam menjaga ekosistem pesisir.
“Sudah dua kali kami bersama PT Timah melakukan penanaman mangrove. Tahun ini ada 3.000 bibit yang ditanam. Ini penting untuk mencegah abrasi, terutama saat musim barat. Selain itu, mangrove bisa jadi tempat hidup ikan dan kepiting, jadi ada manfaat ekonomi juga,” ujar Amran.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga melibatkan pelajar sebagai bentuk edukasi dan upaya menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan sejak dini.
“Semoga nantinya mangrove yang telah ditanam dapat tumbuh subur, sehingga bisa memberikan banyak manfaat,” harap Amran.