“Pulau Mendanau ini merupakan percontohan Kalaju program kementerian di Bangka Belitung, bantuan TJSL PLN sangat berarti untuk merealisasikan program itu. Transformasi elektrifikasi dari mesin perahu berbahan bakar fosil menjadi mesin perahu elektrik yang dapat menurunkan biaya melaut ini menjadi salah satu awal yang bagus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dari sektor nelayan, bahkan jika sudah banyak nelayan di Desa Suak Gual yang menggunakan mesin perahu elektrik, tidak hanya untuk melaut tapi bisa dijadikan destinasi wisata dengan menyelenggarakan balap perahu listrik bahkan bisa di usulkan Pulau Mendanao ini menjadi Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK)” ujar Isyak.
Sementara itu Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan & Perikanan RI, yang diwakili oleh kepala Tim Kerja Perlindungan Nelayan, Direktur Perizinan dan Kenelayanan Bapak Lili Widodo, S.Hut.,M.Si., menyebutkan bantuan yang diberikan PLN ini merupakan sejalan dengan program pemerintahan yang menggalakkan Blue Economi.
“Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan & Perikanan RI mempunyai hampir 100 Desa yang menjadi percontohan program Kalaju yang merupakan program prioritas kami. Desa Suak Gual menjadi Kalaju yang sangat menarik di Bangka Belitung apalagi saat ini Kalaju Suak Gual telah memiliki mesin perahu listrik dari TJSL PLN yang sangat ramah lingkungan dan hemat dari segi biayanya. Untuk pendampingan nelayan pada program kalaju ini, Kementerian menempatkan penyuluh atas nama Ani Saputra yang siap membantu nelayan di Desa Suak Gual kapanpun”, ungkap Lili Widodo.
Penjabat Bupati Belitung, Yuspian, S.Sos, M.I.R yang hadir dalam seremoni penyerahan TJSL PLN Elektrifying Marine dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PLN yang telah memberikan bantuan TJSL kepada masyarakat nelayan yang ada di Desa Suak Gual.
Ia menyampaikan bantuan yang diberikan PLN berupa mesin perahu listrik merupakan bagian Transformasi Teknologi yang digunakan untuk meningkatkan tangkapan ikan nelayan.
“Elektrifikikasi peralatan tangkap ikan nelayan ini merupakan lompatan yang baik yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Desa Suak Gual apalagi disini merupakan lokasi pertama yang memiliki mesin perahu listrik di Babel. Dibandingkan dengan menggunakan mesin berbahan bakar fosil teknologi mesin perahu listrik ini jauh lebih terukur biaya yang harus dikeluarkan unuk melaut. Terimkasih kepada PLN atas program TJSL nya, dan kepada masyarakat harus mengethaui juga bagaimana cara menggunakannya dan melakukan perawatannya”, pungkas Yuspian.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Babel, yang dalam hal ini diwakili oleh Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum, Anton Wahyu Utomo meyebutkan bantuan TJSL ini juga merupakan wujud nyata negara hadir melalui korporasi BUMN dalam kewajibannya untuk memberikan hak dan bantuan bagi masyarakat, yang juga merupakan komitmen PLN untuk memberdayakan usaha Usaha Kecil Menengah (UKM) sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat salah satunya masyarakat nelayan yang ada di Desa Suak Gual.
“Harapan PLN kepada penerima manfaat TJSL agar bantuan ini dipergunakan sebaik-baiknya sesuai semangat awal untuk membangun perekonomian di Desa Suak Gua lsehingga kedepannya masyarakat ini mampu menjadi warga yang memiliki kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam dan manusia secara efektif, sebuah daerah dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kemandirian ekonomi memiliki peran penting dalam membangun ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif bagi sebuah daerah”, Tutup Anton.