3. Revitalisasi Kelembagaan dan Budaya Aparatur
Mengoptimalkan fungsi kelembagaan agar lebih efektif dan sinergis, melakukan evaluasi Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan, menyesuaikan struktur organisasi agar mendukung program prioritas, seperti penguatan pariwisata dan ekonomi kreatif.
4. Keberpihakan Anggaran pada Sektor Prioritas
Mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk sektor unggulan, seperti pertanian dan swasembada pangan, memberikan dukungan modal bagi petani, serta jaminan terhadap risiko gagal panen, memastikan adanya offtaker atau pembeli hasil produksi melalui kebijakan subsidi dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Jika ingin membangun sektor pertanian, petani harus diberikan kepastian dalam hal modal, jaminan saat gagal panen, serta kepastian pasar. Pemerintah harus hadir untuk memastikan itu,” jelas Sugito.
Strategi Jangka Panjang untuk Babel
Meski memiliki keterbatasan waktu sebagai Pj Gubernur, Sugito berharap bahwa strategi ini dapat menjadi dasar kebijakan jangka panjang bagi kepala daerah terpilih di masa mendatang.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan politik dari DPRD dan seluruh pemangku kepentingan agar rencana ini dapat terealisasi.
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Babel, Didit Srigusjaya, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kebijakan ini guna mencegah pelemahan ekonomi di Babel.
“Kami mengundang Pj Gubernur, BPS, Bank Indonesia, dan akademisi untuk bersama-sama merumuskan strategi agar ekonomi Babel tetap tumbuh di tahun-tahun mendatang,” ujar Didit.
Dengan strategi transformasi ekonomi berkelanjutan ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel berharap dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih stabil, mandiri, dan berdaya saing untuk menghadapi tantangan ekonomi global.
