“Karena itu, dengan besarnya manfaat yang bisa dirasakan dari kehadiran karbon aktif ini, saya ingin mendorong terciptanya teknologi pengolahan karbon aktif di Kepulauan Bangka Belitung ini,” katanya.
Mantan Gubernur Bangka Belitung ini menambahkan, selain bermanfaat untuk industri, karbon aktif juga dapat digunakan sebagai adsorben, dalam hal ini menyerap logam berat pada obat dan makanan, pada minuman keras, kimia perminyakan, budidaya udang, industri gula, permunian gas, katalisator dan pengolahan pupuk.
Sementara itu, lanjut Erzaldi, dalam merealisasikan pengelolaan karbon aktif di Babel, tentu seluruh pihak yang terkait haruslah saling bergandengan tangan. Apalagi dalam soal pengelolaan, tentu bukanlah hal yang mudah, lantaran diperlukannya kemampuan penguasaan teknologi proses agar produk yang dihasilkan berkualitas.
“Karbon aktif dapat dibuat dari limbah peternakan, tumbuh-tumbuhan, limbah mineral dan limbah kayu yang mengandung karbon. Dan pengolahannya pun dapat dilakukan secara kimia maupun fisika,” ujarnya.
“Disamping itu, pengembangan industri karbon aktif di Bangka Belitung akan memberikan dampak positif bagi kepentingan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan menyerap tenaga kerja,” tukasnya.