“Kami menurunkan pelatih ke sekolah agar siswa bisa mempelajari dambus. Harapannya semakin banyak peserta yang ikut serta,” ujarnya.
Guru seni SMPN 9 Pangkalpinang, Rizki, juga berharap lomba dambus bisa digelar rutin.
“Harapan kami, kegiatan ini bisa terus dilaksanakan agar budaya daerah tetap lestari,” katanya.
Selain lomba dambus, festival turut diramaikan perlombaan khas lainnya seperti adu uri gaseng, ngucek nanas, permainan rakyat, hingga festival nganggung.
Dengan dukungan PT Timah Tbk, Bank Indonesia, dan Honda Babel, acara ini menjadi ajang pelestarian budaya sekaligus hiburan masyarakat. (*)