“Khataman Al-Qur’an berjamaah ini bukan sekadar tanda selesainya belajar membaca Al-Qur’an, tapi juga bagian penting dalam menjaga budaya dan identitas masyarakat Melayu Pangkalpinang,” ujarnya.
Subekti menegaskan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, lembaga keagamaan, dan pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai keislaman sejak usia dini. Ia berharap dukungan dari orang tua dan guru terus mengalir agar kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang juga menambahkan, festival ini bertujuan mencetak generasi Qurani yang tidak hanya mampu membaca Al-Qur’an, tapi juga mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
“Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an yang hidup. Kami ingin anak-anak ini menjadi pemimpin yang berakhlak mulia, baik di tingkat daerah maupun nasional,” kata Kepala Dinas.
Festival “Pengkal Bertamat” menjadi bukti komitmen Pemkot Pangkalpinang dalam melestarikan budaya dan membentuk karakter generasi muda melalui pendekatan keagamaan. (*)