“Generasi Y dan Z sangat dekat dengan dunia digital sehingga mereka dapat membentuk preferensi politik yang unik. Secara rasional, mereka cenderung memilih Paslon yang sudah terbukti bekerja dan memberikan hasil nyata. Namun, secara emosional, mereka lebih tertarik pada figur yang dekat dengan dunia mereka, seperti yang aktif di media sosial dan memiliki citra yang ramah serta kekinian,” ungkap Habibi.
Ia menilai, generasi muda ini memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan Bangka Selatan selama lima tahun ke depan. Habibi mengajak mereka untuk menggunakan hak pilih dan menghindari sikap golput.
“Kehadiran kita di TPS pada 27 November adalah langkah nyata untuk masa depan Bangka Selatan. Jangan sampai apatis, dan hindari memilih Paslon tanpa program kerja yang jelas,” seru Habibi.
Lebih lanjut, Habibi menekankan pentingnya memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak dan visi konkret untuk membawa Bangka Selatan ke arah yang lebih baik. Ia yakin generasi muda mampu membuat pilihan yang bijak berdasarkan kecintaan mereka terhadap daerah.
“Dengan semangat generasi Y dan Z, saya yakin kita dapat bersama-sama membawa Bangka Selatan ke arah yang lebih maju dan sejahtera,” tutupnya.
