“Hari ini kita tanam bukan hanya 10.000 bibit, tapi juga harapan untuk pesisir yang kuat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa transisi energi hijau tidak bisa dipisahkan dari upaya pelestarian lingkungan.
“PLN hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga mitra pembangunan yang peduli lingkungan,” tuturnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Babel, Bambang Trisula, yang hadir mewakili Gubernur Babel, mengapresiasi langkah PLN dalam pemulihan fungsi ekologis mangrove dan edukasi generasi muda.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif PLN. Penanaman mangrove ini bukan hanya untuk melindungi pesisir dari abrasi, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat dan generasi muda agar lebih peduli terhadap lingkungan,” ujar Bambang.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda, menyebut ekosistem mangrove di kawasan Penyak-Kurau ini tergolong unik dan jarang ditemukan di wilayah lain di Indonesia.
Ia berharap melalui kegiatan penanaman ini, pelestarian pohon mangrove dikawasan tersebut tetap terus terjaga, sehingga kedepan bisa memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat di kawasan pesisir.
“Ekosistem mangrove di kawasan Penyak–Kurau ini memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa dan sulit ditemukan di tempat lain. Karena itu, pelestariannya sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung kehidupan masyarakat pesisir,” ujar Efrianda. (*)