Hasil Autopsi Bocah SD di Toboali, Kapolres: Ada Kekerasan Fisik tapi Penyebab Utama Infeksi Usus
SEKILASINDONEWS.COM – Polres Bangka Selatan (Basel) akhirnya mengungkap hasil autopsi kasus kematian tragis bocah SD berinisial ZH (10), siswa kelas V SD Negeri di Toboali, yang meninggal dunia pada Minggu (27/7/2025) lalu.
Kasus ini sempat menggegerkan publik karena sebelumnya beredar kabar bahwa korban menjadi korban perundungan (bullying) yang dilakukan teman-teman sebayanya.
Konferensi pers yang digelar di Aula SS Mapolres Basel, Selasa (9/9/2025), dipimpin langsung Kapolres Basel AKBP Agus Arif Wijayanto, didampingi Kasat Reskrim AKP Raja Taufik Ikrar Bintani serta Kasi Humas Iptu GJ Budi.
Dalam keterangannya, Kapolres menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter forensik disimpulkan bahwa jenazah korban dalam kondisi gizi normal.
Namun, dari hasil pemeriksaan luar sulit dinilai adanya kekerasan benda tumpul, selain itu juga didapatkan ada tanda perawatan medis berupa bekas luka dan jahitan operasi pada perut.
Pada pemeriksaan dalam dengan pemeriksaan patologi anatomi didapatkan resapan darah pada kulit otot dada dan perut yang diakibatkan kekerasan benda tumpul, didapatkan tanda perawatan bekas luka dan jahitan operasi di usus buntu.
Penyebab kematian besar kemungkinan karena infeksi yang diakibatkan kebocoran usus buntu sehingga terjadi infeksi sistemik (menyeluruh) pada tubuh.
Meski demikian, Kapolres menegaskan korban ZH dipastikan telah menjadi korban perundungan oleh teman-temannya.
“Dari hasil ekshumasi atau autopsi, penyebab kematian besar kemungkinan karena infeksi akibat kebocoran usus sehingga terjadi infeksi sistemik atau menyeluruh pada tubuh korban. Namun memang betul ada kekerasan, baik verbal maupun fisik, yang dialami korban,” ungkap Kapolres Basel.
Dilansir sebelumnya, korban ZH sebelum meninggal sempat menjalani operasi usus di Rumah Sakit Umum Daerah Junjung Besaoh pada Jumat (25/7/2025). Usai operasi, kondisinya kritis pada Sabtu (26/7/2025) dan akhirnya meninggal dunia sehari kemudian.
Keterangan keluarga menyebutkan, korban sebelumnya sempat mengeluh sakit perut karena ditendang dan sakit kepala akibat dipukul menggunakan panci oleh teman sebayanya.