“Pembeli tahun ini sangat berkurang sekali, jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Menurunnya pembeli tahun ini perkiraan mencapai 50 persen,” ujar Eka.
Ia membandingkan di tahun lalu, dua pekan sebelum perayaan Imlek tokohnya sudah ramai diburu warga yang membeli perlengkapan Imlek seperti lampion, garu, angpao dan yang paling dominan kertas sembahyang.
Menurut Eka, harga timah yang tidak stabil menjadi penyebab utama berkurangnya minat pembeli pernak pernik Imlek pada tahun 2024 ini.
Karena itu, Ia berharap kepada pemerintah daerah segera dapat mengatasi kondisi ekonomi yang saat ini tidak stabil akibat harga jual timah murah.
“Harapan kami kepada pemerintah bisa mengatasi kondisi ekonomi saat ini, Sehingga kami sebagai warga Tionghoa dapat merayakan Imlek dengan sukacita,” harapnya.