Tak hanya itu, dampak tersebut juga berpengaruh pada capain pendapatan asli daerah (PAD) yang kurang dari target.
Lusje menyebut capaian PAD saat ini baru diangka 42 persen yang normalnya sudah 50 persen di pertengahan tahun.
Guna mengatasi hal tersebut, Lusje meminta agar pemerintah pusat dapat melakukan intervensi untuk kembali membantu menggeliatkan ekonomi di Bangka Belitung akibat polemik pertambangan timah yang menjadi tumpuan sebagian besar masyarakat.
“Tolong dong kita Bangka Belitung misalnya sama meeting-meeting pusat diarahkan ke sini. seluruh Indonesia di undang ketika itu Hotel bisa penuh sekalian mereka mereka meeting dan membeli oleh-oleh di sini itu bisa menaikkan income perekonomian,” jelas Lusje. (*)