“Kami tidak bisa mengasosiasikan diri kami dengan sebuah teks (resolusi), yang mengabaikan 23 ribu nyawa yang telah tewas sejak Oktober lalu di Jalur Gaza,” kata Dubes Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama.
Sementara itu Wakil Tetap China di PBB melihat resolusi itu sebagai “ambiguitas”. Beijing juga khawatir akan semakin memburuknya ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang dipimpin AS dan Jepang yang mengecam “sekeras-kerasnya serangan Houthi terhadap kapal dagang dan kapal komersial di Laut Merah.
Resolusi PBB itu menuntut “agar Houthi segera menghentikan semua serangan terhadap kapal dagang dan kapal komersial sejak 19 November 2023.”
Sebelas negara memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Namun, empat orang abstain, termasuk Tiongkok dan Rusia, pada Rabu (10/1/2024).
Adapun empat negara yang memilih abstain itu di antaranya China dan Rusia selaku negara anggota tetap DK PBB dan pemegang hak veto, serta Aljazair dan Mozambik sebagai anggota tidak tetap DK PBB. (CNN)