Sejak tahun 2021, PT Timah telah secara konsisten melakukan kegiatan penenggelaman coral garden.
Uniknya, setiap tahap memiliki desain yang berbeda-beda. Mulai dari coral garden dengan tulisan, rak-rak untuk mempercepat pertumbuhan karang, hingga bentuk-bentuk kreatif seperti laba-laba dan terowongan.
“PT Timah tidak lagi mengambil karang alami, melainkan memanfaatkan karang budidaya yang telah tumbuh dengan baik. Kami sangat mengapresiasi inisiatif PT Timah ini,” ucapnya.
Dengan menanam jenis karang seperti acropora dan menggabungkan karang alami diyakini akan membuat ekosistem terumbu karang di Pulau Putri akan segera pulih. Lebih dari sekadar tempat bermain ikan, coral garden ini akan menjadi rumah bagi berbagai spesies laut.
“Dengan dinamika ekonomi dan sosial yang terus berkembang, penting bagi kita untuk bijak dalam mengelola sumber daya alam, khususnya laut yang mendominasi wilayah Bangka Belitung. Semoga program restorasi terumbu karang ini semakin sukses dan PT Timah semakin jaya,” harapnya.
Salah satu nelayan di Pulau Putri, Acien yang terlibat dalam kegiatan penenggelaman rumpon mengatakan mereka telah merasak dampak positif dengan adanya coral garden di kawasan ini.
Hal ini juga berdampak pada peningkatan hasil tangkapan yang semakin melimpah dan restorasi karang yang dilakukan PT Timah telah memberikan dampak ekonomi bagi mereka.
“Kami berharap, dengan dukungan PT Timah, Pulau Putri akan semakin berkembang menjadi desa nelayan yang mandiri dan berkelanjutan, serta menjadi destinasi wisata bahari yang menarik,” ucapnya. (*)