Hal senada juga diutarakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dirinya memberikan pedoman kepada para Kepala Daerah untuk melakukan paling tidak sembilan langkah.
Diantaranya, melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, melakukan rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah, menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, pencanangan gerakan menanam.
Lebih lanjut, ia juga menekankan untuk senantiasa melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, merealisasikan belanja tidak terduga (BTT) untuk dukungan pengendalian inflasi, serta memberikan bantuan transportasi dari APBD.
“Ini cara kita menjaga inflasi tetap terjaga di angka yang kita inginkan dengan kekompakan kita bersama,” pungkas Tito.
Selama ini, Pj Gubernur Safrizal terus melakukan upaya stabilisasi harga pangan untuk menjaga inflasi di Babel. Hal tersebut tercermin pada pergerakan inflasi pada Februari 2024 secara bulanan sebesar 0,39% (mtm) atau secara tahunan 1,86% (yoy). Angka tersebut menjadikan Babel sebagai provinsi dengan tingkat inflasi yang terendah se-Sumatera.