“Oleh karena itu, Kantor Bahasa telah menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk melindungi bahasa dan sastra daerah dari ancaman kepunahan, seperti Revitalisasi Sastra Lisan Becampak dan Dulmulok. Kegiatan itu dilakukan dengan melibatkan para siswa selaku generasi muda agar mereka akrab dan menyenangi sastra lisan tersebut.” ujarnya.
Selain itu, Irsan juga berharap, melalui UKBI, sikap positif peserta terhada bahasa Indonesia akan meningkat.
“Di kalangan guru, ASN di Pemkab Basel, dan anggota PWI Basel, kami harapkan akan muncul sikap positif berbahasa Indonesia sehingga kemahiran berbahasa Indonesia mereka semakin meningkat baibaik dalam ranah komunikasi lisan maupun tulisan,” harapnya.
PKBI yang berlangsung selama tiga hari ini diisi oleh tiga orang narasumber, yakni Muhammad Irsan, Suraya Eka Prayoga, dan Pradipta Putra Prathama.
Salah satu peserta dari perwakilan PWI Basel, Riky Saputra mengatakan PKBI ini sangat bermanfaat bagi seorang jurnalistik. Karena setiap tulisan yang dibuat menjadi bahan rujukan dari kalangan tertentu.
“Oleh karena itu, penggunaan kaidah bahasa Indonesia dalam bahasa jurnalistik sangat penting,” tutup Riki Saputra, salah seorang perwakilan PWI Basel.