Sementara itu, sang pemilik kebun, Syamsuni, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Dengan senyum lebar, ia menceritakan bahwa panen kali ini merupakan putaran kedua dari penanaman melon My Love yang memiliki masa tanam sekitar 65 hari.
“Ini sudah panen kedua. Waktu pertama kali Bapak Kapolres datang, baru tanam. Sekarang sudah panen lagi,” ujarnya dengan nada bangga.
Menurut Syamsuni, hasil panen kali ini cukup memuaskan. Ia bahkan mengundang masyarakat umum untuk datang langsung ke kebunnya, memetik melon segar, dan menikmati hasilnya di tempat.
“Rasanya manis, keren. Orang umum boleh datang ke sini, boleh metik langsung, bahkan boleh makan di tempat,” ucapnya sambil tertawa kecil.
Suasana panen sore itu berlangsung penuh keakraban. Sejumlah ibu-ibu desa tampak memetik buah sambil bercanda ringan.
Beberapa anak kecil ikut berlarian di pematang, membawa ember plastik dan membantu memindahkan hasil panen ke keranjang besar.
Tawa dan obrolan ringan terdengar di tengah hamparan hijau tanaman melon yang siap dipetik.
“Manis betul, Pak. Enak kalau dimakan sore-sore begini,” celetuk salah satu ibu sambil memegang potongan melon segar di bawah tenda kecil yang didirikan di tepi kebun.
Kapolres Bangka Barat menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini akan terus digalakkan sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional sekaligus penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
Ia berharap kolaborasi antara Polri dan para petani dapat menjadi contoh nyata bagi daerah lain untuk memanfaatkan potensi lahan pertanian secara maksimal.
“Ini kegiatan sederhana tapi maknanya besar. Kita semua belajar dari petani bahwa hasil manis datang dari kerja keras dan kebersamaan,” tegasnya. (blv)