Senada dengan Maya, Dedi salah satu warga komplek perumahan lainnya juga menyebut, kehadiran bank sampah ini sangat membantu, terutama membantu dalam menjaga lingkungan agar bebas dari sampah, sekaligus menjadi nilai ekonomis yang bermanfaat untuk warga.
“Sampah yang dulunya kita anggap barang tak berguna dan menjadi masalah, sekarang malah justru bermanfaat dan bisa ditukar menjadi penghasilan tambahan untuk kebutuhan keluarga,” ujar Dedi.
Tak hanya warga komplek, masyarakat luar pun ikut merasakan manfaat. Endah, warga Kampung Senang Hati, mengaku sangat terbantu dengan adanya Bank Sampah, terutama dalam menangani sampah rumah tangga yang menumpuk.
“Dulu sampah di rumah sering numpuk dan bingung mau dibuang ke mana. Namun setelah adanya bank sampah, kami tak perlu khawatir lagi, karena saat ini sampah yang ada di rumah bisa ditukar dengan sembako maupun uang tunai,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan Wahyu, warga Desa Belo Laut. Ia menilai kehadiran bank sampah ini menjadi solusi dalam pengelolaan sampah yang baik, sekaligus bisa mengurangi risiko penyakit di lingkungan.
“Dulu kami khawatir sampah bisa menimbulkan penyakit. Sekarang dengan adanya bank sampah, rumah jadi bersih dan ternyata sampah juga bisa menjadi nilai ekonomis,” ujarnya.
Melalui program ini, PT Timah terus mendorong kesadaran lingkungan secara berkelanjutan. Sinergi antara perusahaan dan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari rumah dan berdampak besar bagi kehidupan bersama.
Selain itu, komitmen PT Timah dalam pengelolaan lingkungan tidak hanya ditunjukkan melalui kebijakan internal, tetapi juga melalui pemberdayaan masyarakat di wilayah operasional.
Tak hanya itu, PT Timah juga telah memberikan berbagai dukungan seperti tong sampah, kendaraan pengangkut sampah, kegiatan bersih pantai, hingga pembinaan pendirian bank sampah. (*)